”Guilty feelings” adalah rasa bersalah yang mendalam pada diri pribadi seseorang yang biasanya berakar pada luka batin pada masa lalu yang dihayati seseorang serta berkembang ke arah rasa kurang percaya diri, rasa hampa, dan cemas berkelanjutan.
Untuk menyiasati guilty feelings berlanjut, ada berbagai tahapan praktis latihan :
(1) Analisis masalah: bila pada masa lalu, misalnya kita dihadapkan pada tekanan psikis dan fisik yang di luar kemampuan kita untuk mengatasinya, tentu saja kehidupan lanjut akan diwarnai oleh perasaan tertekan.
Rasa tertekan di rumah bisa saja membuat diri kita berontak di luar rumah (main dengan siapa saja, melampiaskan kebutuhan lepas dari tekanan dengan bergaul dengan teman yang kurang baik, terbawa nakal, dan menggunakan narkoba, sebagai upaya penguatan eksistensi diri di luar rumah, yang justru sekembalinya di rumah makian dan kemarahan orangtua mengembalikan perasaan tertekan, cemas, dan kurang yakin diri. Perkembangan lanjut membuat kita secara berlanjut menempatkan diri kita di bawah kemampuan orang lain (kita tolol, goblok, dll). Perkembangan tersebut merupakan ranah emosional.
(2) Lakukan segera mobilisasi peran kognisi (rasio). Pada kesempatan ini kita bersama melatih diri untuk mampu menyiasati perasaan bersalah ini dengan upaya pendekatan kognitif, yaitu melatih diri untuk berupaya mengalihkan dominasi peranan emosi dengan peranan kognisi. Jadi, dengan melakukan penilaian diri bahwa kita bisa bermanfaat bagi lingkungan sosial kita. Carilah keberhasilan lain yang telah kita lakukan agar rasa kurang yakin diri dan rendah diri secara bertahap meningkat.
(3) Pikir dan pikir lagi, kemudian tentukan apa yang akan kita kerjakan demi kebangkitan diri Lakukan aktivitas nyata segera. Pelan tapi pasti rasa salah akan digantikan dengan optimisme menjelang masa depan yang lebih cerah.
Cobalah melatih cara menyiasati guilty feelings dengan cara praktis tersebut di atas, tentu saja sesuai dengan permasalahan yang kita hadapi.
Komentar
Posting Komentar