Langsung ke konten utama

Selembar Catatan tentang Istanbul dan Ankara

Turkish Airlines
Perjalanan kali ini kami pergi ke Ataturk's Country menaiki maskapai Turkish Airlines dengan transit di Changi Airport, Singapore. Selama perjalanan, saya melihat orang Turki yang sudah berumur melakukan salat di bandara, hebat sekali mereka tidak sungkan untuk melaksanakan salat di tempat umum seperti ini. 

Kami mengunjungi dua kota, yaitu Istanbul dan Ankara. Kebetulan saat itu sedang musim salju, bisa dibayangkan betapa dinginnya cuacanya hingga membuat saya mimisan. 

Di sini ternyata banyak yang bisa dilihat, terutama kebiasaan orang-orang Turki yang punya kebiasaan lucu. Kalau di Indonesia biasanya hanya perempuan saja yang bila bertemu teman perempuannya juga dia cium pipi kanan-kiri, tapi kalau disini itu dilakukan oleh para lelaki, lho?! 

Jangan aneh melihatnya, mereka bukan homo kok, tapi memang budayanya begitu. Selain kebiasaannya, saya juga aneh dengan laki-laki Turki, kenapa mereka tampan-tampan ya??? Hahaha .... *abaikan

Teman saya & pedagang
Lanjut cerita, disini kami mengunjungi mesjid yang sangat terkenal, yaitu Blue Mosque. Entah mengapa namanya begitu, tapi di dalamnya atau di luarnya tidak ada unsur birunya. Oh iya, sebelum masuk masjid ini diwajibkan melepas sepatu dan juga jika kalian berpakaian terbuka, maka petugas mesjid akan memberikan kalian kain untuk menutupi bagian yang dianggap terbuka. 

Binatang-binatang di sini juga terlihat nampak subur, terbukti betapa besar dan tebalnya badan kucingnya, gemas saya melihatnya, rasanya ingin punya satu saja.

Usai mengunjungi masjid biru, kami berjalan di sekitarnya, tiba-tiba teman saya berhenti pada salah satu toko pakaian. Teman saya berniat membeli celana dalam jumlah banyak, lalu terjadilah tawar-menawar. Setelah tawar-menawar berlangsung dengan sengit, tapi pada akhirnya pedagang itu menyerah dan bersedia memberi harga yang lebih murah daripada harga pertama. Selain itu, kami juga ditanya "Are you Moeslem?".

Karena kami menjawab "iya", maka kami diberi sebuah souvenir lagi bertuliskan Ayat Kursi.
Evil Eye
Saya senang sekali dengan makanan, maka saya akan bilang saya suka dengan es krim khas sana yang ditaburi dengan pistachio (semacam kacang yang berwarna hijau). Selain es krim, pasti tahu juga dong kalau Turki itu terkenal dengan kebabnya?! Kebab Turki asli memang enak, asalkan tidak memakai mayonaisenya saja. Kenapa begitu? Ya, karena mayonaisenya rasanya agak asam dan tidak cocok bagi lidah orang Indonesia sepertinya. Tidak hanya itu saja, kami juga diajak orang KBRI Turki untuk menyantap makan siang di sebuah restoran seafood. Sungguh enak sekali seafood-nya sampai nambah terus makannya .

Beralih dari makanan, kami diajak untuk berbelanja souvenir. Tapi bingung mau beli apa? Yang standar pasti tempelan kulkas, gantungan kunci, kaus, dan pajangan. Souvenir yang terkenal disini apa sih? Ada yang bilang Evil Eye. Apa itu Evil Eye? Itu biasanya ada pada gelang, anting, yang dimana ada simbol evil eye tersebut pada salah satu sisi gelang atau anting tersebut. Tapi, untuk lebih detailnya bisa lihat Mbah Google!

Berikut ada bonus video kami selama di Turki, Selamat Menonton!





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia Penyuka Warna Biru

Hai .... hai yang penyuka warna biru, mana suaranya??? Tau nggak sih, orang yang menyukai warna biru ini cenderung kelihatan lembut, kaku dan tertutup.  Namun, semua tergantung mood- nya. Untuk hal kecil aja kadang bisa terharu lho, maklum hatinya mudah tersentuh. Selain itu, menurut psikologi warna, warna biru biasanya dapat dipercaya dan profesional. Makanya nggak heran kalau bank-bank banyak yang menggunakan warna biru pada logonya. Mau tau lagi karakter tentang si biru? Nih, saya justin beberkan karakter si biru: Sabar Lebih sering memendam jika perasaan dan hatinya dilukai dan mereka lebih memilih disakiti daripada menyakiti. Jika ada masalah sangat hati-hati dan tidak ceroboh dalam menyelesaikanya. Dalam pergaulan sangatlah sopan tidak terlalu mencolok dalam bersikap tidaklah ekstrim dan menghindari kalimat yang sinis, tajam atau kasar. Ia ingin berdamai dengan dunia dan seluruh makhluk yang ada di bumi (Ini jangkauan besarnya). Jangkauan kecilnya,...

Liburan Hemat Keliling Yogyakarta

Ini adalah pengalaman saya pergi bareng dengan saudari saya, Wulan untuk pertama kalinya. Menyempatkan travel atau refreshing otak menjelang akhir tahun 2017 lalu. Liburan kali ini jadinya ke Yogyakarta dengan menaiki kereta api. Sebelum memutuskan tujuan liburan, kami berdebat panjang. Saya ingin ke Banyuwangi , tapi Wulan ingin ke Semarang. Alih-alih tidak ingin terus bersebrangan pendapat, akhirnya kami menemukan titik tengahnya, yaitu Yogyakarta. Mengapa Yogyakarta dipilih menjadi destinasi kami kali ini? Karena kami menganggap kota ini cukup bersahabat untuk kesehatan kantong kami...hehe. Saat berangkat, saya hampir ketinggalan kereta karena bangunnya kesiangan. Ada perasaan takut tiketnya nggak kepake (buang-buang duit dong?). Eh, tapi untungnya saya sampai 10 menit sebelum kereta itu berangkat. Syukurlah masih bisa kekejar dan jadilah kami berangkat naik kereta ekonomi Gajah Wong. Posisi duduk kami di kereta, yaitu berhadapan dengan penumpang lain, kaki susah dijulurkan den...

Kisah Singkat [Kissing] Belajar Bahasa Rusia di PKR

Russian Center for Science and Culture Ketertarikan saya pada Rusia diawali dengan perginya saya ke kota Vladivostok, yang berada di pinggiran Rusia dan berdekatan dengan Korea Selatan. Setelah belajar huruf 'cyrilic' secara otodidak, kemudian saya mencari informasi tentang belajar bahasa Rusia lalu langsung mendaftarkan diri di Pusat Kebudayaan Rusia (PKR) yang terletak di Jl. Diponegoro No.12, Menteng tersebut. Bisanya saya belajar bahasa Rusia, padahal bahasa Inggris saja masih berantakan dan cenderung lebih ke pasif. Tapi ya mungkin memang sudah takdirnya saya harus mengenal bahasa Rusia dibanding bahasa-bahasa lainnya yang sudah terkenal dan digemari orang Indonesia kebanyakan, seperti bahasa Jepang, Perancis, Mandarin, dll. Mengambil keputusan untuk belajar bahasa Rusia seperti mengenang kembali kejayaan Soekarno pada masa itu, dimana Presiden pertama Indonesia itu bersahabat dengan petinggi Uni Soviet Nikita Krushchev sehingga berdirilah sebuah mesjid biru yang te...