Langsung ke konten utama

Lowongan Kerja "Bodong"

Ini adalah pengalaman saya ditipu dengan orang yang katanya bekerja di Istana Negara. Selama BBM-an dia mengaku bernama Bayu Hady Septian. Namun, saya rasa itu nama samaran bukan nama aslinya. Awalnya, saya tahu kontaknya Bayu itu dari teman saya, Arief yang ternyata tertipu lowongan kerja bodong juga. Arief ditawari sebagai staf peralatan dan saya sebagai staf seni budaya. Sebenarnya dari yang diberitahu teman saya tentang mekanisme lamaran kerja yang harus bayar dulu sebelum kerja itu agak mencurigakan, tapi karena perkataan Arief bahwa temannya ada yang sudah bekerja di Istana Negara berkat si Bayu 'penipu' itu dan juga Arief sudah bayar, jadilah saya terbawa arus sesat nan menjebak ke dasar lautan *maaf lebay

Awal mula BBM-an (cie)
Yuk apply rame-rame

Modus penipu (Bayu) ini meminta uang sebesar Rp700.000, katanya untuk biaya admin yang meliputi seragam, koperasi simpan-pinjam, asuransi, pensiunan dan medical check-up yang bekerjasama dengan Prodia, RSPAD Gatot Subroto (keren banget 'kan). Lalu, tidak lupa mengingatkan batas pengiriman CV yang katanya sampai akhir September saja.  Kemudian, saya tranferlah uang sebesar yang dia sebut beserta CV saya segera ke email hadyseptian05@gmail.com/hadsep@gmail.com dan berikut dua no.rekening yang dia sebut:
No.Rek BCA 6500-326431 a.n Eva BT Talim
No.Rek BNI 0429-3250-92 a.n Zefri Irawan Mahadi (Saya transfer ke rekening yang ini)

Kejar terus sampe dapet tuh duit


Jadi, setelah saya transfer, dia memberitahu kalau tes interview dan lain-lainnya akan dilaksanakan di awal November. 

Flashback sebelum saya transfer biaya, jujur saya merasa seperti dikejar-kejar penagih hutang. Dia selalu BBM mengingatkan pembayaran. Tidak lupa juga menawari slot kosong fiktif terhadap saya, agar saya mengajak teman. Mungkin saya memang bodoh, tapi saya tentu tidak ingin mengajak yang lainnya larut dalam kebodohan ini juga. Kalau tertipu ya sendiri saja, jangan mengajak orang lain. Tidak lucu karena ketipu harus putus silaturahmi sama teman 'kan? Ada ketika logika dan perasaan saya berkecamuk bertanya-tanya "Ini beneran nggak sih sebenernya? Kok kayak ada yang janggal, ya? Apakah gue harus lanjut atau berhenti sampe disini? Ah tapi nanggung, gue ikutin aja dulu permainannya. Setidaknya kalo ketipu gue juga nggak ngajak yang lain juga."

Slot kosong dijual..dijuall

Selang beberapa hari dari saya transfer, mendadak saya keterima kerja di sebuah perusahaan. Lalu, otomatis saya membatalkan lowongan kerja di Istana Negara itu. Kemudian saya ajukan teman saya, Kiki untuk menggantikan saya (biar duitnya nggak hangus, eh tapi hangus juga sih ujung-ujungnya). Dia heran kenapa tiba-tiba saya batal dan saya jelaskanlah. Menanggapi penggantian saya ke teman saya, Bayu santai sih (ya iyalah, selama saya nggak minta balikin duitnya dia mah selow).

Saya kabari Kiki, suruh kirim cv. Setelah itu, katanya nanti ada pertemuan dulu dengan si Bayu sebelum tes di awal November. Kenyataannya??? Dia mangkir terus 2x dengan alasan sibuk dinas di luar kota menemani Jokowi, dll (yailaaah kentut, bro) sampai mau memasuki awal November.

Menyadari sudah mendekati awal November atau tes interview yang dia janjikan, saya terus mendesak konfirmasi perihal tes-nya. Namun, lagi-lagi dia mengelak dan berkata bahwa tes awal November itu untuk gelombang pertama. Gelombang kedua untuk slot yang Arief dan Kiki (pengganti saya) akan dijadwalkan bulan Desember.

Lalu tiba-tiba dia bilang bahwa si Kiki tidak bisa ikut nih, dengan alasan umur belum genap, kasihan nanti stres belum berpengalaman, nanti digodain, ini itu segala tetek bengek, dll (lah kemana aja bos? kirim cv udah dari Oktober, baru dicek sekarang). Daripada ribet lagi 'kan, akhirnya saya minta refund pada tanggal 1 November 2016 dan katanya tidak masalah besok akan diproses untuk refund-nya. 

Tidak lupa juga Bayu Hady Septian ini memberitahu bahwa tanggal 4 November nanti akan ada acara kepresidenan di Nusa Dua Bali. Untuk apa dia kasih tahu hal itu? Biar ada alasan kalau dihubungi tidak bisa, pasti lagi sibuk? Oh begitu ya (jelas pada tanggal 4 November Pak Jokowi didemo lho, bukan ke Nusa Dua, ah fa* banget).

Sejak permohonan refund itu, perlahan dia menghilang dan sampai sekarang tidak ada kabar. Uang saya dan uang Arief akhirnya tidak kembali. Iseng-iseng menyelidiki ke Sekretaris Negara hasilnya seperti ini:



Fyi, nomor telepon Bayu Hady Septian +6281807941680 ternyata sudah tidak aktif lagi. Kejadian ini awalnya pada tanggal 29 September 2016 sampai ketahuan menghilangnya Bayu tanggal 3 November 2016.

Ini nih, penampakannya *awas sakit mata


Enak bener makan hasil nipu

Nah, yang ini keren banget ya 'kan batikan agak ganteng gimana gitu nggak?

"Saya Bayu Hady Septian, Staff Istana Kepresidenan siap menipu Anda!"

Yang di atas ceritanya gajah 'kan, eh gagah. Yang di bawah ini kelihatannya gimana?

Cielahh.. liburan 

Baru kali ini curhat masalah seperti ini di blog pribadi. Agak annoying sebenarnya nulis di blog, kelihatan bodohnya dong, ya? Hahaha. Tapi, tak apa sebagai pengingat agar tak jatuh di lubang yang sama. Masih bersyukur belum sampai berjuta-juta atau ratusan juta tertipu lowongan kerja bodong ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia Penyuka Warna Biru

Hai .... hai yang penyuka warna biru, mana suaranya??? Tau nggak sih, orang yang menyukai warna biru ini cenderung kelihatan lembut, kaku dan tertutup.  Namun, semua tergantung mood- nya. Untuk hal kecil aja kadang bisa terharu lho, maklum hatinya mudah tersentuh. Selain itu, menurut psikologi warna, warna biru biasanya dapat dipercaya dan profesional. Makanya nggak heran kalau bank-bank banyak yang menggunakan warna biru pada logonya. Mau tau lagi karakter tentang si biru? Nih, saya justin beberkan karakter si biru: Sabar Lebih sering memendam jika perasaan dan hatinya dilukai dan mereka lebih memilih disakiti daripada menyakiti. Jika ada masalah sangat hati-hati dan tidak ceroboh dalam menyelesaikanya. Dalam pergaulan sangatlah sopan tidak terlalu mencolok dalam bersikap tidaklah ekstrim dan menghindari kalimat yang sinis, tajam atau kasar. Ia ingin berdamai dengan dunia dan seluruh makhluk yang ada di bumi (Ini jangkauan besarnya). Jangkauan kecilnya, ia

Kejahilanku di Masa Lampau

Saya ini orangnya jahil, lho ternyata. Sering banget ngejahilin teman-teman , bahkan pernah sampai nangis. Nangisnya macam-macam ada yang nangis dijorokkin, diceng-cengin sampai yang dikacangin. Kejahilan saya bisa dibilang mulai dari TK. Tapi, yang bisa diinget banget mulai dari  Sd. Ya walaupun pas di TK pernah jorokkin teman saya dari ayunan sampai giginya berdarah. Masa Sd bagi saya adalah masa-masa keemasan dimana saya merasa benar-benar happy, fun and romantic! Eh tapi lagi nggak bahas masalah itu sih, apalagi masalah romantika, yaelah... genit amat anak Sd udah romatis-romantisan.  Back to the topic! Masalah "Ke-ja-hil-an". Di Sd teman saya ada yang takut sama Ondel-ondel, dengar musiknya aja udah merinding disko. Nah, berhubung dia takut sama itu Ondel-ondel, saya jahilin dia pake topeng yang ada di rumah, terus kebetulan ada gendang juga, okelah dibawalah gendang sama topeng. Saya sama teman saya sebut saja si "Nur" nyamperin ke rumah si "Nin

Pacaran (No Test Drive is Better)

Pacaran adalah sesuatu yang umum dan wajar, sewajar kegiatan yang dilakukan setiap orang dalam kehidupan. Setiap kegiatan yang dilakukan, pasti mempunyai tujuan. Adapun tujuan masing-masing orang tentu berbeda. Seperti halnya semua kegiatan, pacaran pun punya tujuan. Hanya orang tolol, bego, dan idiot yang menganggap pacaran adalah sebuah kegiatan yang tanpa tujuan dan hanya sekadar main-main atau iseng belaka.  Pacaran dipandang perlu, sebagai langkah awal untuk saling mengenal. Dengan pacaran seseorang akan memahami siapa dan bagaimana sifat serta watak seseorang, yang kelak kemudian hari mungkin menjadi pasangan hidupnya ( who knows? ). Pacaran juga salah satu ajang, untuk memupuk rasa senang menjadi rasa sayang, serta memupuk saling pengertian. Sehingga kelak keduanya dapat saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan mampu saling melayani tanpa harus diminta atau meminta, diperintah atau memerintah. Pacaran memang bukanlah "garansi" bahwa ses