Full of hope |
Problem cewek menjalani transisi masa pacaran, terkadang membuat ia sulit mengontrol dirinya sendiri. Keinginan untuk memiliki sang kekasih secara utuh, memungkinkan ia terjebak dalam kondisi yang serba "terpaksa". Bukan lagi rahasia umum, bila seorang cewek selalu berusaha untuk menjadi "soulmate" di samping kekasihnya. Selalu berusaha memberikan yang terbaik diantara yang baik, apapun itu bentuknya. Padahal masa awal pacaran adalah masa "penjajakan", di mana seseorang perlu mengertahui, siapa, apa dan bagaimana sosok orang yang disenangi tersebut.
Dalam masa penjajakan, tidak hanya waktu yang dibutuhkan, rasa (perasaan) pun perlu dalam posisi "standby" untuk mengetahui segalanya. Terutama yang berhubungan dengan, siapa dan bagaimana keluarganya? Apakah tujuan menjalin hubungan tersebut untuk serius atau sekadar main-main? Bagaimana pula latar belakang kehidupannya? Dan sebagainya.
Penjajakan dianggap berarti sekaligus tantangan, walau momen tersebut "tidak berlanjut" dan hanya melahirkan kekecewaan. Namun momen tersebut paling tidak sudah menghadirkan hikmah dan pelajaran, agar momen berikutnya lebih baik. Toh, cinta tak harus memiliki. Mendung tak berarti akan turun hujan. Kalaupun turun hujan, mengapa harus berbasah-basah? Konsekuensinya, lebih mengarah pada psikis. Efek psikis mempunyai tingkat risiko lebih tinggi, dibanding efek lain. Terlebih yang mengalami lemah secara keimanan, tentu akan memengaruhi mentalnya. Tidak sedikit cewek yang terkena dampak risiko tersebut, akibat gagal dalam masa penjajakan (hubungan tidak berlanjut atau putus).
Mendramatisir keinginan yang berlebihan, sehingga memacu daya khayal untuk mejelmakan jadi kenyataan. Termasuk banyak "berharap" ketika masa penjajakan, adalah sebagian dari sebab mengapa seseorang terkena dampak psikis. Berharap tidak ada rival yang lain yang hadir pada saat masa penjajakan tersebut.
Secara umum perasaan cewek lebih sensitif atau "baper", peka, lembut dan halus dibanding perasaan cowok. Terkadang menimbulkan kesan hanya cewek yang patut kecewa, cowok tidak. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Baik cewek ataupun cowok adalah manusia, yang sama-sama punya hati dan perasaan. Hanya saja, perbedaan rasa sensitiflah yang membuat apa yang dialami seseorang, seolah tidak dialami oleh orang lain.
Berharap? Sedikit Saja |
Dengan selalu mengingat ungkapan-ungkapan "ngono yo ngono ning ojo ngono", berharap sedikit saja (tidak berharap yang muluk-muluk), pacaran denga cara yang wajar (sesuai norma agama), Insha Allah akan menuai bahagia.
Komentar
Posting Komentar